 |
| Gambar istimewa saat Hima Sultra-Jakarta turun ke jalan. |
Aksi kemanusiaan ini berlangsung selama dua hari, sejak Sabtu 29 hingga Minggu 30, berlokasi di titik strategis kawasan perempatan Pramuka-Rawasari-Haji Ten. Para mahasiswa yang tergabung dalam HIMA Sultra-Jakarta turun langsung menyapa masyarakat, menyampaikan informasi mengenai kondisi korban banjir, serta mengajak publik untuk berpartisipasi memberikan donasi.
Koordinator aksi galang dana, Adrian Alfath, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan panggilan moral sekaligus komitmen mahasiswa Sulawesi Tenggara untuk hadir dalam isu-isu kemanusiaan di Indonesia. Ia menegaskan bahwa bencana alam bukan hanya menjadi tanggung jawab daerah yang terdampak, tetapi juga membutuhkan solidaritas nasional.
“Kami dari HIMA Sultra-Jakarta merasa terpanggil untuk turun langsung menggalang bantuan. Banjir yang terjadi di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat bukan hanya musibah bagi mereka, melainkan ujian kemanusiaan bagi kita semua. Aksi ini adalah bentuk kepedulian kami untuk memastikan bahwa saudara-saudara kita yang sedang kesulitan tidak merasa sendirian,” ungkap Adrian Alfath.
Adrian menambahkan bahwa seluruh donasi yang terkumpul akan dikelola secara transparan dan disalurkan melalui Lembaga Amil Zakat, Infaq, dan Shadaqah Muhammadiyah (Lazismu), yang dikenal memiliki jaringan distribusi bantuan yang akuntabel serta mampu menjangkau wilayah bencana secara cepat dan terstruktur.
“Kami memilih Lazismu sebagai mitra penyaluran karena kredibilitasnya yang telah terbukti dalam membantu masyarakat terdampak bencana. Harapan kami, bantuan ini benar-benar sampai kepada mereka yang membutuhkan dan dapat meringankan beban mereka,” tuturnya.
Selain untuk membantu pemulihan korban banjir, HIMA Sultra–Jakarta juga berharap aksi ini dapat menggugah lebih banyak pihak untuk bergerak bersama. Menurut Adrian, solidaritas sosial harus menjadi karakter yang melekat pada gerakan mahasiswa dan masyarakat luas.
“Tidak ada yang salah dengan berharap kepada pemerintah, tetapi kita tidak boleh melupakan bahwa kekuatan terbesar sering kali lahir dari kepedulian masyarakat itu sendiri. Kami mengajak seluruh elemen bangsa untuk terus menggaungkan semangat gotong royong dalam menghadapi setiap bencana,” tambahnya.
Dengan adanya aksi ini, HIMA Sultra-Jakarta menegaskan posisinya sebagai organisasi mahasiswa yang tidak hanya fokus pada isu-isu internal, tetapi juga responsif terhadap persoalan kemanusiaan di berbagai daerah. Mereka berkomitmen terus mengawal agenda sosial, kemasyarakatan, dan kebencanaan sebagai bentuk pengabdian terhadap negeri.
