Iklan

terkini

Babak Baru Tanah Jarang Indonesia

Admin RP
, Oktober 08, 2025 WIB Last Updated 2025-10-08T12:42:55Z

 

Foto: Martin Siahaan

Penulis: Martin Siahaan, Penulis adalah Ketua Umum DPP Barisan Rakyat 1 Juni

REAKSIPUBLIK.COM || Babak Baru Tanah Jarang Indonesia Penulis: Martin Siahaan Selesai! Kata selesai sangat cocok digunakan untuk menggambarkan perjalanan penyelundupan mineral bernilai tinggi dari Indonesia. Perjalanan baru mineral kita ditandai dengan kunjungan kerja Presiden Prabowo di Bangka, Senin 6 Oktober
2025.



Media massa membanjiri judul berita kunjungan kerja ini dengan sudut pandang pemberian smelter-smelter kepada PT Timah yang disita oleh Kejaksaan Aung dari tindak pidana korupsi Tata Niaga Kelola Timah dengan terpidana Harvey Moeis dan
beberapa orang lainnya. 


Dari awal terkuak ke publik, kasus korupsi timah memang penuh misteri. Pada saat kasus ini meledak tahun 2024 lalu, saya masih ingat dimintai pendapat oleh beberapa teman tentang apa yang sebenarnya diperkarakan negara dalam kasus
Harvey Moeis.



Berbekal pengalaman pernah liputan di Kepulauan Riau pada tahun 2016, dimana pada tahun-tahun tersebut sering terdengar cerita kapal dari Bangka Belitung yang
menurut konspirasi bukan membawa timah. Tapi sedang menyelundupkan bahan mineral seperti tanah jarang atau torium, dan uranium.


Dengan tegas dan meyakinkan dalam diskusi kami, saya mengatakan yang terjadi pada kasus tata kelola timah yang menjerat Harvey Moeis dan banyak orang bukanlah sekedar soal timah ilegal. Tapi soal kandungan mineral yang bernilai tinggi yang selama ini tidak terhitung berapa ribu ton yang telah berhasil diselundupkan.



Pernyataan resmi Presiden Prabowo awal Oktober 2025 di Provinsi Bangka Belitung, seperti yang sudah saya sampaikan di awal tulisan ini adalah validasi atas pandangan saya tahun 2024.


Prabowo Soroti Monasit


Saat di Kota Pangkal Pinang, Prabowo dengan eksplisit menyebutkan tanah jarang yang mengandung monasit ikut disita negara. Dia mengungkapkan hampir 4.000 ton monasit. Dengan menaksir kerugian negara mencapai Rp300 triliun.


Mengapa monasit? Monasit adalah salah satu kandungan di dalam tanah jarang. Perkiraan harganya bisa sampai US$200.000 per ton. Monasit umumnya digunakan untuk teknologi tinggi, baik itu ponsel pintar, sistem pertahanan maupun satelit.


Unsur tanah jarang yang terkandung di dalam monasit salah satunya torium. Bahan baku yang digunakan untuk pertahanan militer dan juga energi listrik. Pertanyaannya yang timbul apakah gebrakan Presiden Prabowo ini ada kaitannya dengan kehadiran PT Thorcon Power di Indonesia untk pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir atau sama sekali tidak ada kaitannya.


Bagaimana juga jika pertanyaannya adalah apakah ini babak baru dari hilirisasi industri tanah jarang di Indonesia? Atau setidak-tidaknya, ekspansi ekspor Indonesia
secara resmi untuk Monasit?


Sebagai orang yang dipersepsikan seorang Patriot. Gebrakan Presiden RI ke-8, Prabowo Subianto dinantikan banyak orang. Dalam catatan yang saya kumpulkan Presiden Prabowo selama 1 tahun menjabat tercatat sangat intens dan serius dalam isu ini. Berbanding terbalik dengan SBY ketika menjabat, sangat sulit ditemukan catatan SBY menyoroti tanah jarang, Joko Widodo ketika menjabat tidak terlalu sering.


Jika menggunakan teori perbandingan, Prabowo sangat serius membahas isu tanah jarang. Sebagai akibat dari kebijakan Prabowo, suplai monasit kepada pihak-pihak tertentu yang selama 20 tahun lancar, terganggu bahkan mungkin berhenti. Ribuan ton monasit Indonesia tidak jadi berpindah tangan.

Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Babak Baru Tanah Jarang Indonesia

Terkini

Iklan