Iklan

terkini

Ketum DPP Barak 106 Nilai Gatot Nurmantyo Lebih Cocok Jabat Menkopolkam Dibanding Listyo Sigit

Admin RP
, September 15, 2025 WIB Last Updated 2025-09-16T01:23:56Z
Foto: Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Barisan Rakyat 1 Juni (DPP Barak 106), Martin Siahaan


JAKARTA - Satu minggu usai pencopotan Budi Gunawan sebagai Menteri Koordinator Politik dan Keamanan (Menkopolkam) jabatan tersebut masih kosong. Meski banyak nama bermunculan pengganti Budi Gunawan, Presiden Prabowo memilih tetap mempertahankan status Ad Interim dijabat Sjafrie Samsudin


Menanggapi fenomena ini, Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Barisan Rakyat 1 Juni (DPP Barak 106), Martin Siahaan menilai ada dua orang Jenderal yang sedang dipertimbangkan tim Presiden. 


Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo dan Jenderal (Pol) Listyo Sigit mendapat pertimbangan penuh oleh tim Presiden,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin (15/09/2025). 


Seperti diketahui bersama, Listyo Sigit Prabowo saat ini masih menjabat Kapolri. Meski diterpa isu diberhentikan oleh Presiden dan sudah diklarifikasi oleh Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco bahwa isu itu tidak benar. 


Sementara itu Martin mengamati isu tersebut bisa dibaca sebaliknya. Bahwa Listyo Sigit sedang mencari jabatan yang mentereng dalam kabinet. 


“Mengingat latar belakang Jenderal Listyo Sigit berasal dari Kepolisian, posisi yang kemungkinan diincar adalah Menkopolkam,” katanya. 


Dia juga mengatakan bahwa Presiden Prabowo tetap akan mempertahankan Sjafrie Samsudin sebagai Menteri Pertahanan. Hal ini dikarenakan konsolidasi Sjafrie di tubuh TNI untuk menyusun postur pertahanan belum selesai. 


Dibanding Listyo, dia mengatakan sosok Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo lebih memungkinkan. Selain pengalaman kedinasan, Gatot Nurmantyo telah bertransformasi menjadi tokoh politik yang mempunyai dukungan masyarakat sipil cukup kuat. 


Dia juga mengungkapkan situasi geopolitik dunia tengah memasuki fase yang sarat ketidakpastian. Rivalitas Amerika Serikat–China-Rusia, hingga ancaman keamanan siber.


Gatot Nurmantyo, dengan latar belakang militernya, dipandang mampu memberikan pendekatan strategis untuk memastikan Indonesia tidak sekadar menjadi objek, melainkan aktor penting yang diperhitungkan.

 

“Indonesia membutuhkan Menkopolkam yang mampu membaca peta geopolitik global, dan Jenderal Gatot adalah sosok yang tepat. Beliau tidak hanya memahami ancaman tradisional, tetapi juga isu-isu kontemporer seperti proxy war, ketahanan energi, hingga keamanan siber. Dengan kehadirannya, bangsa ini akan lebih siap menghadapi dinamika dunia,” ungkapnya.


Penunjukan Gatot juga membawa sinyal konsolidasi politik yang positif. Poros Militer akan semakin solid dengan kombinasi Prabowo (Presiden), Syafrie Samsoedin (Menhan), dan Gatot Nurmantyo (Menkopolkam).


“Ini akan menciptakan koordinasi yang kuat di bidang pertahanan-keamanan. Poros Polisi dan Militer tetap memiliki ruang, namun akan diarahkan pada sinergi, bukan dominasi. Poros Politik Sipil akan memperoleh jaminan stabilitas, karena Gatot memiliki rekam jejak dialogis dengan berbagai kelompok masyarakat,” tutur Martin menutup keterangan tertulisnya.

Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Ketum DPP Barak 106 Nilai Gatot Nurmantyo Lebih Cocok Jabat Menkopolkam Dibanding Listyo Sigit

Terkini

Iklan