![]() |
| Gambar: Koordinator AMAN Sumbar Ilham Priduan Zulfira |
REAKSIPUBLIK.COM- 20 November 2025, Isu mengenai anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI perwakilan Sumatera Barat yang masih aktif menjalani Koas Kedokteran (Dokter Muda) memantik reaksi keras dari kalangan mahasiswa. Aliansi Mahasiswa Nusantara (AMAN) Sumatera Barat mendesak anggota DPD RI tersebut, Cerint Iralloza Tasya, untuk segera memberikan klarifikasi publik dan menentukan prioritas tugasnya.
Koordinator Wilayah AMAN Sumatera Barat, Ilham Priduan Zulfira, menyatakan bahwa menjalankan dua tugas vital, sebagai Koas yang berurusan dengan nyawa manusia dan Anggota DPD RI yang mengurus kepentingan daerah secara bersamaan adalah hal yang mustahil dilakukan secara optimal.
"Amanah sebagai Anggota DPD RI adalah mandat konstitusional yang menuntut dedikasi waktu, fokus, dan kehadiran penuh. Sementara Koas Kedokteran juga merupakan tugas profesional yang memerlukan jam kerja dan konsentrasi tinggi. Kedua tugas mulia ini secara nyata bertentangan dan mustahil dijalankan secara optimal dan bersamaan. Rakyat Sumatera Barat berhak mendapatkan wakil yang berdedikasi total," tegas Ilham.
Menurut AMAN Sumbar, isu ini telah merusak Etika Publik dan mencoreng integritas representasi daerah di tingkat pusat. AMAN khawatir konflik waktu ini akan menyebabkan pelayanan kepada masyarakat di DPD RI menjadi tidak maksimal.
Tuntutan Tegas AMAN Sumatera Barat
Untuk itu, AMAN Sumatera Barat mengajukan tiga tuntutan mendesak kepada pihak terkait:
1. Klarifikasi Publik Mutlak: Mendesak Cerint Iralloza Tasya untuk segera tampil ke hadapan publik dan memberikan data transparan mengenai status akademik, izin cuti, dan tingkat kehadiran beliau di DPD RI.
2. Penentuan Prioritas Tugas: Menuntut sikap tegas mengenai prioritas. Jabatan publik adalah pengabdian, bukan status sampingan yang bisa dijalankan sambil menuntaskan pendidikan profesi.
3. Audit Kinerja dan Kepatuhan: Mendesak Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) untuk melakukan audit mengenai tingkat kehadiran dan kontribusi yang bersangkutan, serta memastikan tidak ada pelanggaran terhadap kode etik atau aturan kelembagaan yang berlaku.
Ilham Priduan Zulfira menambahkan bahwa AMAN Sumatera Barat menolak praktik rangkap tugas yang berpotensi mengorbankan kualitas pengabdian.
"Kami menuntut agar semua pihak terkait mengambil langkah tegas sesuai aturan yang berlaku. Kami tidak ingin representasi Sumatera Barat hanya menjadi status tanpa karya nyata karena wakil kami disibukkan dengan urusan lain," tutup Ilham.
AMAN Sumatera Barat menyatakan akan terus memantau dan mengawal isu ini demi penegakan akuntabilitas kinerja wakil rakyat.


