Kendari, reaksipublik.com, Mahasiswi baru Fakultas Ekonomi dan Bisnis Naila berhasil menorehkan prestasi yang membanggakan bagi daerahnya. Perempuan kelahiran 2007 ini menjadi salah satu putri terbaik dari kota kendari provinsi Sulawesi Tenggara yang dinyatakan lolos sebagai finalis Sekolah Duta Maritim Indonesia (SDMI) Batch IV Tahun 2025.
Sebuah ajang bergengsi tingkat nasional yang diselenggarakan oleh ASPEKSINDO (Asosiasi Pemerintah Daerah Kepulauan dan Pesisir Seluruh Indonesia). ASPEKSINDO adalah organisasi yang memperjuangkan kepentingan daerah pesisir dan pulau-pulau kecil dalam pembangunan nasional. Salah satu program unggulannya adalah Duta Maritim Indonesia
Ini merupakan program strategis tahunan ASPEKSINDO yang bertujuan untuk mencetak pemimpin muda maritim Indonesia yang memiliki semangat nasionalisme, pengetahuan tentang kelautan, serta kesadaran terhadap pentingnya peran laut sebagai masa depan bangsa.
Program ini telah melahirkan ratusan alumni sejak pertama kali dilaksanakan pada tahun 2021. Tahun 2025 ini, SDMI memasuki ang Keempat dan akan digelar pada 10 - 17 Ag 2025 di Jakarta.
Kegiatan ini yang akan diikuti oleh 100 pemuda-pemudi dari berbagai provinsi di Indonesia yang telah melalui proses seleksi ketat di tingkat daerah maupun nasional. Sebagai satu-satunya Yang berhasil lolos dari kota kendari Provinsi sulawesi tenggara ia tidak hanya membawa nama diri, tetapi juga membawa misi dengan memperkenalkan potensi bahari yang ada di Sulawesi Tenggara, khususnya dari kabupaten konawe dan sekitarnya.
la menegaskan bahwa laut bukan hanya soal perikanan atau wisata, tetapi tentang identitas, ketahanan bangsa, dan keberlanjutan generasi mendatang. "Konawe punya potensi wisata bahari yang sangat besar, mulai dari budaya bahari, ekosistem rawa dan hingga potensi ekonomi maritim yang belum sepenuhnya diangkat," ujar Naila.
Melalui (Moana) dalam bahasa daerah tolaki yang artinya Menganyam.
Nayla juga menyebutkan bahwa bentuk kontribusinya adalah dengan mempromosikan Kerajinan Anyaman dari Pandan rawa yang memiliki Corak maupun motif yang berbeda. tikar untuk keperluan adat lebih menonjol dengan menggunakan bahan-bahan pilihan. Warna-warna kontras menjadi salah satu karakteristik yang menyusun pola-pola tertentu pada tikar.
Melalui kerajinan tangan ini, Nayla berharap bahwa budaya juga bisa menjadi pondasi utama menjadi maritim yang kuat dan berdaya saing
Menurutnya, semangat kolaborasi antara pemerintah daerah, akademisi, dan masyarakat pesisir harus terus dibangun agar kebijakan kemaritiman tidak hanya bersifat top-down, tetapi juga menyentuh akar permasalahan di lapangan.
"Saya berharap SDMI ini menjadi awal bagi saya untuk dapat menjadi inspirasi bagi pemuda lainnya untuk ikut peduli, belajar, dan berkontribusi dalam memajukan sektor maritim Indonesia secara berkelanjutan demikia,” Naila.