Iklan

terkini

PP GPI Tegas Dukung Hilirisasi Prabowo, Peringatkan Gangguan Investasi di Maluku Utara

, Mei 16, 2025 WIB Last Updated 2025-05-16T09:06:08Z

Foto: Sekretaris Jenderal Pimpinan Pusat GPI, Irwan Abd. Hamid

JAKARTA – Gerakan Pemuda Islam (GPI) menyatakan dukungan penuh terhadap program "Asta Cita" Presiden terpilih Prabowo Subianto periode 2025-2029, khususnya poin kelima mengenai kelanjutan hilirisasi dan pengembangan industri berbasis sumber daya alam. Program ini, yang tertuang dalam Perpres No. 12 Tahun 2025, dipandang sebagai langkah strategis menuju Indonesia Emas 2045.


Sekretaris Jenderal Pimpinan Pusat GPI, Irwan Abd. Hamid, menekankan pentingnya hilirisasi sebagai kunci penguatan ekonomi nasional. "Hilirisasi, atau proses pengolahan bahan baku menjadi produk akhir, adalah esensial untuk meningkatkan nilai tambah sumber daya alam kita, mengurangi ketergantungan pada ekspor bahan mentah, dan membangun industri yang berkelanjutan," ujarnya. "Langkah ini akan menciptakan lapangan kerja, meningkatkan pendapatan masyarakat, dan memperkuat daya saing Indonesia di pasar global."


Irwan mengapresiasi kebijakan hilirisasi bijih nikel yang dimulai sejak 2009 melalui Undang-Undang No. 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara. "Kita harus bersyukur atas langkah konkret pemerintah ini. Bayangkan, selama ini bahan mentah kita diolah di luar negeri, padahal ore nikel mengandung mineral ikutan yang sangat berharga. Kini, kita bisa mengolahnya sendiri dan menikmati nilai tambah yang lebih besar," pungkasnya.16/5/2025


Ia menyoroti dampak positif hilirisasi terhadap penyerapan tenaga kerja di Maluku Utara. "Di Harita Nickel, Pulau Obi, ada sekitar 30.000 orang yang bekerja, termasuk 20.000 karyawan tetap dan sisanya kontraktor. Di Sahid Kawasi, totalnya lebih dari 18.000 orang. Sementara itu, di PT Indonesia Weda Bay Industrial Park (IWIP), hingga 2025, telah menyerap sekitar 82.000 tenaga kerja, dengan 80% berasal dari wilayah sekitar industri dan Maluku Utara," jelasnya.


Namun, GPI juga menyoroti adanya upaya kampanye hitam dari kelompok Non-Governmental Organization (NGO) asing dan NGO yang didanai asing yang dinilai ingin mengganggu iklim investasi dan program hilirisasi terintegrasi di Maluku Utara. "GPI, berdasarkan kajian dan analisis internal, melihat adanya propaganda yang secara terang-terangan ingin mengganggu program strategis nasional ini. Kami mendukung penuh kehadiran perusahaan nikel di Maluku Utara, dengan harapan mereka memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi kemakmuran rakyat," tegas Irwan.


Irwan, sebagai tokoh penting dalam GPI, menegaskan bahwa organisasi yang dipimpinnya memiliki tujuan utama untuk mencetak kader-kader muda Islam yang kokoh dalam memegang teguh ajaran Al-Quran dan Sunnah. GPI juga berkomitmen untuk mendukung kebijakan-kebijakan yang membawa kemaslahatan bagi bangsa dan negara.


"Kita sebagai anak bangsa memiliki tanggung jawab untuk menjaga sumber daya alam kita dan memastikan program-program pembangunan yang telah dicanangkan pemerintah dapat berjalan lancar tanpa distorsi dari pihak-pihak yang memiliki kepentingan lain," kata Irwan.


Sebagai putra daerah Maluku Utara kelahiran Ternate, Irwan merasa terpanggil untuk menyuarakan fenomena yang muncul belakangan ini. Hilirisasi di Maluku Utara telah mencatatkan kontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi. 


Sedangkan Pertumbuhan ekonomi Maluku Utara pada 2024 tercatat tertinggi dibandingkan provinsi lain, yaitu mencapai 13,73%, dengan kontribusi terbesar dari industri pengolahan sebesar 24,69%. Sementara rata-rata pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2024 sebesar 5,03%.

Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • PP GPI Tegas Dukung Hilirisasi Prabowo, Peringatkan Gangguan Investasi di Maluku Utara

Terkini

Iklan