BULA – Pemerintah Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) terus bergerak mendorong pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) agar bisa naik kelas lewat digitalisasi pengadaan barang dan jasa. Salah satu langkah konkritnya terlihat pada pertemuan resmi antara Kepala Bagian Pengadaan Barang dan Jasa (BPBJ) Setda SBT, Sofyan Kelian, S.Kom., M.Si, dengan Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Koperindag), Muhammad Lutfi Rumata, Selasa (16/9).
Pertemuan yang berlangsung di ruang kerja Kadis Koperindag itu fokus membahas strategi memperluas keterlibatan UMKM dalam e-Katalog dan Sistem Pengadaan Secara Elektronik (SPSE).
Menurut Sofyan Kelian, pemanfaatan e-Katalog bukan hanya sekadar kewajiban, tapi peluang besar yang harus ditangkap UMKM lokal.
“UMKM di Seram Bagian Timur jangan hanya jadi penonton, tapi harus jadi aktor utama dalam rantai pengadaan pemerintah,” tegas Sofyan.
Ia menilai, masuknya produk UMKM ke e-Katalog akan membuat pemasaran lebih mudah, transparan, dan efisien. Bahkan, produk lokal seperti pertanian, peralatan kantor, hingga industri kreatif bisa ikut memperkaya belanja pemerintah.
Sementara itu, Lutfi Rumata menekankan pentingnya pembinaan serius. Tantangan UMKM saat ini, katanya, ada pada legalitas, kualitas, dan pemenuhan standar.
“Kami akan dampingi UMKM dari sisi legalitas hingga sertifikasi produk, agar benar-benar siap bersaing di e-Katalog,” ujarnya.
Pertemuan yang berlangsung sekitar satu jam itu menghasilkan kesepakatan awal untuk menyusun program pendampingan terpadu. Targetnya, pada 2026 lebih banyak produk UMKM SBT tayang di e-Katalog dan bisa langsung diakses oleh unit kerja pemerintah.
Langkah sinergi BPBJ dan Dinas Koperindag ini tidak hanya dilihat sebagai strategi teknis pengadaan, melainkan juga bagian dari visi besar Kabupaten SBT untuk memperkuat kemandirian ekonomi, membuka lapangan kerja, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Dengan kolaborasi ini, pelaku UMKM di Seram Bagian Timur optimis bisa naik kelas dan masuk ke ekosistem digital nasional yang membuka pasar lebih luas.
