 |
| Foto: Ketua Brigade (PP GPI) Irwan A.H.M |
JAKARTA - Adanya pencemaran lingkungan yang terjadi dikarenakan pipa bahan bakar minyak milik Pertamina Ternate diduga mengalami kebocoran dan tumpah saat melakukan pendistribusian BBM jenis pertamax dan solar di perairan Jambula, Kota Ternate, Maluku Utara pada 5-6 April 2022. Pada Selasa 5 April, Kapal Musi menyalurkan BBM jenis Pertamax. Keesokan harinya, Rabu 6 April, Kapal Latomas menyalurkan BBM jenis Solar.
"Akibat tumpahan BBM jenis Pertamax, untungnya para nelayan yang melaut pada tanggal 5 April malam tidak ada yang menyalakan korek api untuk merokok dikarenakan mereka mencium adanya bau bensin. Jika tidak, bisa dipastikan akan memicu kebakaran di laut Jambula dan akan merembek ke pemukiman warga yang jumlahnya kurang lebih 4 ribu jiwa," ujar Irwan A.H.M. selaku Korlap Aksi di depan Graha Pertamina, Gambir, Jakarta, Jumat (22/4/2022).
Irwan yang juga Komandan Korpus Brigade Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Islam mengungkapkan, dampaknya warga Jambula memboikot aktivitas Kantor PT Pertamina Fuel Terminal Ternate pada Kamis, 7 April 2022 pagi. Warga, sambungnya, menuding pipa penyaluran bawah laut bocor saat BBM didistribusi dari kapal tangker ke Pertamina.
"Dampak dari pencemaran BBM sangat merugikan nelayan, hingga susah mendapaktkan ikan saat melaut," ucap pria asli Jambula ini.
Maka dari itu, Koordinator Pusat Brigade Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Islam menuntut, yaitu:
1. Mendesak Direktur Utama PT Pertamina Mundur Dari Jabatannya.
2. Mendesak Menteri BUMN Copot Direktur Utama PT Pertamina.
3. Copot Bram Harya Prima, Iskandar Zulkarnaen, Sebedeus Pangandaheng Dari TBBM Ternate.
4. Meminta Segera Pihak DLH Agar Menyampaikan Hasil Pengujian Sampel Tumpahan Minyak.
5. TBBM Ternate Segera Merealisasikan Persediaan BBM Subsidi (Pertalite) Untuk Nelayan Ring 1 (Satu) Pertamina.
6. TBBM Ternate Segera Merealisasikan Bantuan Tanggap Darurat Kepada Seluruh Masyarakat Kelurahan Jambula. (Heri)
