REAKSIPUBLIK.COM - Presiden Joko Widodo akhirnya menandatangani Undang-Undang tentang Ibu Kota Negara (UU IKN) pada 15 Februari 2022. UU itu diberi nomor 3 tahun 2022.
Pembangunan IKN ini akan segera dilakukan dalam waktu dekat. Hal ini menjadi polemik di tengah masyarakat. Salah satunya dari Badan Koordinasi Nasional Lembaga Pers Mahasiswa Islam (Bakornas Lapmi) PB HMI.
Direktur Utama Bakornas Lapmi PB HMI, Tafrichul Fuady Absa menyayangkan pemerintah tetap ngotot memindahkan IKN di tengah kasus perekonomian yang sedang tidak baik.
"Kita baru saja dihantam Covid19, ini pemerintah dan DPR masih saja membuat proyek besar di tengah masyarakat yang sedang kesusahan," ungkap Fufu pada media, Selasa (15/03).
Selain itu, ia juga menyorot terkait kerusakan-kerusakan yang akan terjadi di sana. "Saya melihat akan banyak kerusakan yang terjadi di wilayah tersebut. Salah satunya kerusakan alam."
Ditambahkan oleh Fufu, pemerintah seharusnya lebih memerhatikan aspek-aspek lainnya jika ingin membangun suatu proyek besar.
"Jangan sampai proyek ini terbengkalai seperti proyek-proyek pada periode presiden sebelumnya," ujarnya.
Ia mendorong pemerintah untuk fokus menangani varian baru virus corona Omicron yang membutuhkan dana besar dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
Tak hanya itu, ia menolak pembangunan IKN lantaran Indonesia memiliki utang luar negeri yang besar, defisit APBN besar di atas 3 persen, dan pendapatan negara yang turun.
"Rakyat ramai membuat petisi menolak Pembangunan IKN. Kalau Jokowi pro rakyat, Pembangunan IKN harus segera dihentikan," tegasnya.
Ia beserta pihaknya mengajak seluruh pihak untuk bersama-sama menolak pembangunan IKN demi kepentingan dan kemaslahatan bersama.
"Masih banyak persoalan lain yang urgent untuk diselesaikan. Pemerintah tidak seharusnya tutup mata," bebernya.
"Dampak yang akan ditimbulkan sangatlah besar. Sebagai pemuda dan mahasiswa Indonesia, saya akan terus mengawal dan mengingatkan pemerintah untuk tidak berbuat seenaknya ," tutupnya.
